Matcha Purin

Oke, ini konyol, karena aku membuat postingan khusus untuk minuman kesukaanku.

Mactha Purin. Aku mengenalnya hampir satu tahun lalu. Adalah macam minuman yang tersedia di Kedai Kopi Kulo.

Ini bukan endorse, yha. Aku hanya gabut, ingin mengetik hal yang aku suka.

Pertama aku mengenalnya saat sehabis rekaman suara cover lagu, kalo nggak salah.

Kalo gitu, udah setahun dong?!
Entah, aku lupa.

Dan aku jatuh cinta dengan jenis minuman itu.

Setiap kumampir ke daerah dekat sana-i mean Toko AA, atau sehabis dari arah daerah perkotaan, aku sempatkan untuk meminum ini.

Seringnya sih, aku meminumnya di tempat, kadang dibawa sambil jalan kaki nggak karuan gitu. Enaknya aku, deh. 😂

Dan selalu sendirian.

Oke, secara nggak langsung, Matcha Purin adalah teman kesendirianku, selain jelas... ponselku. Sekali lagi, jangan ada yang tanya mengapa aku senang jalan-jalan sendirian. Karena kalian nggak tau rasanya mengamati keramaian dalam perasaan sepi.

Selain larut dalam fokus menghabiskan minuman kesukaanku itu, aku juga merasa nyaman dengan lagu-lagu yang diputar di dalam ruangannya. Santai dan classy. Kadang aku suka ikut nyanyi kalo ini tempat nyetel lagu yang melekat banget di pikiranku.

Kali ini, aku masuk cafe sedang disetel lagu Juicy Luicy berjudul Lantas. Jujur saja, selama perjalanan, aku menyanyikan lagu itu! Aku menyukai lagu itu karena sangat menggambarkan perasaan terpendamku; aku tahu ia sudah dimiliki seseorang, tapi mengapa aku masih berharap.

Oon ya, aku? Hehe. (:

Nggak jarang juga, sambil menghabiskan minuman ini, kujuga mengetik apapun di ponsel, juga memposting stories di IG, kadang WA, sekadar mempotret minuman kesayangaku ini.

Kali ini, di ruangan ini sedang ada 3 orang wanita; yang pertama sedang menelepon seseorang; entah siapa itu, dan dua wanita yang mungkin sedanh membicarakan hal favoritnya.

Dan aku masih sibuk mengetik ini.

Eh, sebentar... Aku sedang mendengarkan lagu yang enak sekali! Tulisan ini terjeda sebentar.

Aku menggunakan google search dan merekam lagu ini. Dan itu adalah Perih, dengan penyanyi Senja.

Takdir tak ingin kita bersatu
Kini kau bersamanya
Tak ada ruang untukku di hatimu




Menyakitkan, yha.

Kulihat langit sore ini, dan tidak terlalu buruk. Dan minumanku hanya tersisa pudding yang sulit sekali disedot.

Mungkin tulisan ini kuakhiri saja. Sedikit banyaknya, Matcha Purin-ku... Terima kasih sudah menemaniku rasa sepiku. :)


Purwakarta, 17/01/2021 16:47 di Kedai Kopi Kulo.

Comments