Hai. Masih dengan Riska, empunya tunggal blogger ini.
Lagi-lagi, habis mengerjakan diskusi dan soal, dan merasa sudah mentok untuk berpikir lebih kritis lagi mengenai materi yang aku hadapi. Tapi jadi terpikir sama satu hal yang buat aku insecure akhir-akhir ini.
Nda, aku nda akan berbasa-basi lagi. Sesuai judul, aku insecure karena hal itu.
Sebenarnya, aku udah mulai insecure sedari SMP, sih. Dulu, aku masuk SMP yang terkenal favorit sekotaku, dan melihat mereka keren-keren banget, kek mereka tuh keliatannya pinter-pinter Inggris-nya. Rasanya, aku kebanting banget sama mereka, sulit rasanya untuk survive "bersaing sehat" dengan mereka. Alhamdulillah nilai UN bahasa Inggris diatas rata-rata. Ya nggak bagus sih, cuman lumayan lah. Berjalan sampai SMK, dan sampai sekarang, keknya nggak ada majunya. Tetep aja ngerasa insecure.
Aku merasa mun ceuk sunda mah eungkek-eungkekan, karena pada faktanya menggunakan struktur penggunaan dalam kalimat Bahasa Inggris pun masih suka salah. Meskipun aku pernah dengar kalau ya nggak grammar pun, mereka bakal ngerti, tapi tetep aja rasanya untuk hal yang profesional harus terstruktur.
Aku tuh tau kalo ini bakal bikin nambah insecure, tapi tetep aja nggak aku perbaiki.
Tiga bulan lalu, aku diajak les Bahasa Inggris secara privat; yang pernah kuceritakan di postingan sebelumnya. Kegambar, sih, tapi rasanya aku masih butuh banyak belajar. Ketika sesi pertemuan sudah habis, aku bilang ke temanku bahwa aku belum sanggup untuk melanjutkan les lagi karena ingin fokus dengan pelajaran mata kuliahku. Syukurnya ia mengerti.
Dan syukurnya aku bisa tenang melewati hari-hariku yang kalo nggak sibuk harus buka e-learing untuk belajar.
Tapi, akhir-akhir ini, aku lagi sering buka jobstreet dan linkedin. Teman les ku lagi seringnya buka itu juga, dan jadi ikut tertarik juga untuk merapikan profilku. Tapi pas liat tes Bahasa Inggris, kualifikasi yang TOEFL nya harus sekian, ditambah liat deskripsi linkedin temen-temenku pada pake Bahasa Inggris, DITAMBAH LAGI nilai TOELF nya pada bagus... auto bengong, sih.
Bahkan aku belum pernah tes TOEFL. Kalaupun ditawari, keknya aku belum sanggup.
Selain karena efek itu, juga semester ini aku ambil materi Bahasa Inggris Niaga, yang otomatis jawabannya menggunakan Bahasa Inggris. Sebenernya bukan hal aneh kan ya, kalo materi yang diberikan dosen kita masukkan ke kolom google translate dan kita baca terjemahannya? Hehe.
Tapi karena itu, jadinya nambah aja insecure aku dengan si Inggris ini. Kenapa aku nggak bisa untuk langsung mengerti arti setiap kalimat dari materi itu? Mana jawabannya aku ngandelin Google Translate juga lagi. Hem. :(
Kalo dibilang aku buta dengan Bahasa Inggris, sebenarnya nggak juga sih. Aku termasuk orang yang sering banget mendengar lagu Bahasa Inggris. Kadang suka nonton konten dengan berbahasa Inggris juga, bacaanpun kalau teksnya cuman separagraf dan mudah dipahami, aku juga mengerti isinya. Cuman untuk berkomunikasi, bahkan untuk menulisnya aku belum berani. Masih takut dengan penilaian orang bahwa apaan-sih-sok-banget.
Semoga insecure ini bisa aku perbaiki secepatnya, biar aku merasa setara dengan pesaing sehatku. Hai, catatanku, kamu jadi saksi ya kalo aku akan bisa Bahasa Inggris dengan lancar, sesuai yang kusendiri harapkan.
Akhir kata, untuk temen-temen yang baca ini, aku harap kalian nggak menyepelekan Bahasa Inggris sebagai bahasa kesekian kalian yang harus dikuasai. Sumpah, kita udah masuk dunia global yang mana pesaingnya bukan cuman teman-teman yang kalian kenal aja, tapi seluruh orang di dunia. Sama-sama berdoa semoga kita sama-sama beruntung bisa sukses secara bernilai melawati tantangan ini, ya.
Dah ya, aku lom makan. Abis ini mau lanjut 1 matkul lagi.
Because you only live once, enjoy! xo.
Comments
Post a Comment
Terima kasih yang telah berkunjung dan membaca isi blog ini. Pesanku, berkomentarlah dengan bijak, bukan karena ingin "promosi".